Sebuah dialog kecil di malam itu :
A: seseorang bertnya mengenai siapa dan bagaimana jodohnya
B: Apa jawabmu?
A: Menurutmu? *melempar bola
B: saya hanya teringat dengan sebuah catatan kecil dlm sebuah buku
A: *memandang dengan tajam
B: Jika kau bertemu dengan "dirimu sendiri" maukah kau menikahinya?"
A : *berpikir
B: *senyum kecil
A : I see, jodohmu adalah cerminan dari dirimu sendiri
B : tepat!
:" untuk mengetahui atau lebih tepatnya menebak, siapa jodoh kita, sangat ditentukan oleh bagaimana kita mengetahui "siapa diri kita" Sangat sulit menebak siapa jodohnya bagi orang yang belum mengenal dirinya.
Oleh karena itu, orang yang sudah faham siapa dirinya akan mudah menemukan jodohnya.
Jadi ikhtiar yang harus kita lakukan pertama kali agar mendapatkan jodoh "terbaik" adalah "memperbaiki diri".
A : *TERSENYUM
i see, jodoh bukan taqdir mutlak,
namun taqdir ikhtiar.
Sehingga kaidah dalam menemukan jodoh adalah usaha/ikhtiar secara syar'i "dan" tawakkal.
memperbaiki diri = ikhtiar untuk mendaptkan jodoh yang terbaik
"Laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik dan perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik pula"
PS: jika dialog ini terjadi antara saya dan teman saya, bisa tebak saya yang A, atau saya yg B? hehee :P *sebagian teks mengalami penambahan